KONSEP MODEL PEMBELAJARAN
KONSEP MODEL PEMBELAJARAN
Banyak model mengajar yang telah
dikembangkan oleh para ahli. Pengembangan model tersebut didasarkan pada konsep
teori yang selama ini dikembangkan. Menurut Mills (1989:4) model adalah bentuk
reprensentasi akurat, sebagai proses aktual yang memungkinkan seseorang atau
sekelompok orang mencoba bertindak berdasarkan model itu. Hal itu merupakan
interpretasi atas hasil observasi dan pengukuran yang diperoleh dari beberapa
sistem.
Joyce & Weil (1992) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efesien untuk mencapai tujuan pendidikan. Selanjutnya Joyce menyatakan bahwa setiap model pembelajaran
mengarah kepada desain pembelajaran untuk membantu peserta didik sedemikian
rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Sedangkan menurut Udin Winataputra (1994) Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan fungsi sebagai
pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar mengajar. Dan konsep Model pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan
suatu pendekatan, metode dan teknik pembelajaran.
image : source by google
Jadi dapat di simpulkan
bahwa Model pembelajaran adalah bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas
oleh guru di kelas, Model pembelajaran
ini merupakan rancangan
belajar yang menjadi bingkai dari keterkaitan berbagai komponen dalam suatu pola pemikiran yang disajikan
secara utuh, konsisten dan menyeluruh dalam proses
pembelajaran yang didalamnya
terdapat strategi
pencapaian kompetensi peserta
didik dengan pendekatan, metode, dan
teknik pembelajaran.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19/2005 pasal 19. Proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif , menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Tapi tidak ada model pembelajaran yang paling efektif untuk semua mata pelajaran atau untuk semua
materi. Guru harus mampu mengkreasikan model pembelajaran yang cocok dengan
materi dan situasi kondisi pada saat pembelajaran adapun dalam pemilihan model pembelajaran untuk diterapkan guru di
dalam kelas mempertimbangkan beberapa hal:
1.
tujuan pembelajaran
2.
sifat materi pelajaran
3.
ketersediaan fasilitas
4.
kondisi peserta didik
5.
alokasi waktu yang tersedia
Dari uraian diatas maka timbul
pertanyaan bagaimana jika dari sisi guru justru tidak mampu untuk kreatif dalam
memilih model-model yang akan digunakan? dan jika guru telah mempertimbangkan segala aspek dalam
menyusun model pembelajaran yang baik, kemudian telah menerapkan model tersebut
tapi nilai dari siswa justru jauh lebih rendah dari KKM yang ditetapkan? Lalu model
pembelajaran seperti apa yang mungkin dapat digunakan jika terdapat sekolah
yang sangat minim fasilitas misalkan didaerah terpencil untuk lancarnya proses pemberlajaran?
Saat ini sudah ada modul untuk beberapa model pembelajaran yang sudah disarankan oleh pemerintah, diantaranya Discovery Learning, Project Based Laearning dan Problem Based Learning. Sehingga guru tidak perlu kesulitan untuk memilih model pembelaran yang akan diterapkan di kelas.
BalasHapusMenurut saya selidiki dulu apa permasalahan disekolah tersebut, ada banyak model yg bs d terapkan selama guru yg mengajar kreatif. Misalnya jika nilai belajar rendah karena siswa kurang aktif, maka cooveratif learning menawarkan model yg dapat menigkatkan keaktifan siswa..
BalasHapusmodel pembelajaran yang cocok digunakan jika terdapat sekolah yang sangat minim fasilitas adalah model pembelajaran kontekstual karena proses pembelajarannya di dunia nyata, jadi belajarnya bisa di luar kelas atau di sekitar lingkungan sekolah.
BalasHapusAssalamualaikum,wr.wb menurut pendapat saya pada saat kondisi seperti yang di jabarkan diatas guru dituntut untuk dapat kreatif dalam melakukan proses pembelajaran dengan melakukan pendekatan kontekstual dan pendekatan kolaboratif
BalasHapus